Motivasi adalah suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi
arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut
(Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor
dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat
ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa
motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam
membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang,
yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa
disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri
seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus
memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil
sesuai yang diharapkan.
B. Tujuan
- Didalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah:
- Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Psi. & Teknologi Internet
- Dari hasil diatas, kami ingin mengetahui lebih dalam tentang Motivasi belajar
- Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, kami
menggunakan metode pengambilan data secara sekunder, yaitu pengambilan
data secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada seperti
internet, dan berbagai macam buku.
PEMBAHASAN MOTIVASI BELAJAR
2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa
Latin, movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move.
Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri,
tetapi saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor eksternal,
maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut
motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan
dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah
tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328),
motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologi dan psikologi yang
menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada
waktu tertentu.
Motivasi adalah suatu kondisi
yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah
dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut
(Wlodkowski:1985).
Aspek motivasi
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme
yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
3. Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.
Ciri motivasi menurut Plotnik, yaitu:
1. Anda terdorong berbuat atau melaksanakan suatu kegiatan.
2. Anda langsung mengarahkan energi anda, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3. Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu.
2.2 Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang
dilakukan dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik
actual/nyata maupun potensil/tidak tampak) dimana perubahan yang
dihasilkan tersebut bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang
relatif lama.
Dibawah ini pengertian belajar menurut para ahli:
Cronbach, Lindgren, Crow & Crow
- Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman.
- Masrun, Sri Mulyani
- Belajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.
- Morgan
- Belajar adalah segala perubahan perilaku yang relative permanent yang muncul sebagai akibat dari latuhan dan pengalaman.
Ciri kegiatan belajar
1. Belajar merupakan suatu
aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah Laku, baik secara actual
maupun potensial, baik maupun buruk.
2. Perubahan yang terjadi bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3. Perubahan tersebut terjadi
karena adanya usaha (termasuk didalamnya latihan dan pengalaman).
Perubahan karena efek perkembangan dan kematangan tidak termasuk dalam
proses belajar.
Faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
INTERNAL
Faktor yang berasal dari diri individu (sebagai input), meliputi:
a. Fisiologis, meliputi kondisi jasmani, fungsi alat indera, saraf sentral, dan sebagainya.
b. Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi, inteligensi, bakat, dsb.
EKSTERNAL
EKSTERNAL
Faktor diluar diri individu yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar, meliputi:
1. Sosial/Lingkungan, yaitu pola
asuh keluarga, dukungan dari lingkungan disekitar individu, kehadiran
seseorang secara langsung ataupun representasinya. Misalnya, bila
teringat orangtua maka motivasi untuk menyelesaikan skripsi meningkat.
2. Instrumental, meliputi alat
perlengkapan belajar, ruang belajar, ventilasi, penerangan, cuaca,
materi yang diberikan, peraturan-peraturan yang mengikat dalam proses
belajar.
2.3 Macam-macam motivasi belajar
Dalam membahas macam-macam
motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang
berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi
intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa
disebut ”motivasi ekstrinsik”.
Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115)
motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan
dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan
bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik
sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah
motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan
rangsangan dari luar.
Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90)
motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51)
menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya
terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan
itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan
demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Cara belajar
Cara belajar otomatis tergantung
dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai cara belajar
yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cara Belajar terdiri dari tiga
tipe,yaitu;
Visual:
anak yang mempunyai cara belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk
mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar
dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di
otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan
video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai
detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Auditori:
anak yang mempunyai cara belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal
dan mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna
makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya),
kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis
terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya.
Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan
membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset.
Kinestetik:
anak yang mempunyai cara belajar
kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak
seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka
untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat
2.4 Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar
1). Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya
ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapanya
bertambah, kebiasaanya bertambah. Jadi perubahan tingkah laku yang
terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk
perubahan dalam pengertian belajar , karena orang yang bersangkutan
tidak menyadari akan perubahan itu.
2). Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan ,
tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis maka ia akan
mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis.
Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan menulisnya menjadi
lebih baik dan sempurna.
3). Perubahan dalam belajar bersifat Positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar,
perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh Sesutu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin
banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik
perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa
perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha
individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam ,
tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4). Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena
proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah
laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya
kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan
hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin
berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
5). Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan
belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
Misalnya seseorang yang belajar mengetik sebelumnya sudah menetapkan
apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat
kecakapan mana yang akan dicapainya.
6). Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh
seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar Sesuatu, sebagai hasilnya
ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
A. KESIMPULAN
Makalah yang telah disusun ini
merupakan program yang sangat membantu dalam pembahasan tentang motivasi
belajar, selain itu juga memberikan perbandingan pandangan dengan apa
yang telah didapat dilingkungan masyarakat.
Proses yang mempengaruhi proses
belajar dan hasil belajar ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Bila
kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik terpenuhi, proses dan hasil belajar
bias dicapai sesuai dengan harapan. Cara belajar juga memiliki tiga
tipe, visual, auditori, dan kinestik. Bila kita mengetahui cara belajar
yang lebih kita gemari, kenyamanan dalam belajar mungkin akan didapat.
Daftar pustaka
- Whandi. 2010. Pengertian Belajar. http://whandi.net/pengertian-belajar.html. Diakses 7 November 2010
- Fuddin. 2008. Psikologi Pendidikan. http://fuddin.wordpress.com/2008/02/28/psikologi-pendidikan/. Diakses 7 November 2010.
- Belajar Psikologi. 2010. Macam-macam Motivasi Belajar. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-motivasi-belajar/. Diakses 7 November 2010.
- Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta. Gunadarma.
- Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.1996. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma.
0 comments:
Post a Comment